Aksi “Hijau” Warnai Hari Lingkungan Hidup di Pekanbaru
Puluhan
aktivis yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Pekanbaru
menggelar aksi teatrikal “hijau” untuk memperingati Hari Lingkungan
Hidup, di Kota Pekanbaru, Selasa (5/6/2012).
Aksi damai
itu ditandai dengan sejumlah aktivis yang melumuri diri mereka dengan
cat warna-warni di depan kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman. Aktivis
yang dilumuri cat merah merepresentasikan kerusakan dan polusi, warna
hitam melambangkan lahan gambut dan warna hijau merupakan gerakan cinta
lingkungan.
“Perlu ada
kesadaran bersama dari kita untuk menyelamatkan lingkungan, jangan
sampai ikan terakhir mati, pohon terakhir ditebang, sungai terakhir
tercemar, baru kita menyadarinya ketika semua sudah terlambat,” kata
koordinator aksi, Abdullah Yunus.
Dalam aksi
teatrikal itu, aktivis “menghijaukan” teman-teman mereka yang awalnya
berwarna merah hingga berubah menjadi hijau. Tindakan itu bermakna bahwa
belum terlambat bagi masyarakat untuk melakukan perubahan memperbaiki
lingkungan yang rusak.
“Hijaukan lingkungan dengan aksi hijau dari dalam diri,” kata Yunus.
Menurutnya,
kerusakan hutan Riau akibat pembukaan kebun kelapa sawit yang makin tak
terkendali membuat kerap terjadi kebakaran lahan gambut yang
mengakibatkan kabut asap setiap musim kemarau.
Belum lagi pembukaan hutan alam yang dikonversi menjadi perkebunan akasia membuat suhu udara di Riau makin hari semakin panas.
“Mari kita hijaukan lagi Riau, jangan hanya bisa diam dan tersenyum melihat kerusakan lingkungan dan hutan kita,” ujarnya.
Sumber: http://sains.kompas.com/read/2012/06/05/19384042
Tidak ada komentar:
Posting Komentar