Minggu, 16 Februari 2014

SMP Negeri 1 Barabai Peduli Lingkungan Hidup

Pengertian Lingkungan Hidup dan Slogan Lingkungan Hidup

http://sunghyurida4t.blogspot.com/2012/12/smpn-1-barabai-peduli-lingkungan-hidup_13.html
 Lingkungan hidup adalah suatu aset yang ada di bumi yang harus kita jaga, rawat dan kita lestarikan keberadaannya. Dan slogan "Jagalah Kebersihan" yang artinya kita semua yang hidup di dunia ini harus menjaga lingkungan di sekitar kita agar tetap bersih dan indah.Dengan hal tersebut kita dapat hidup sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
 Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat menggantungkan hidup bagi kita semua. Maka dari itu kita harus menjaga lingkungan kita dengan baik agar bumi menghasilkan keuntungan bagi kita, bukan kerugian atau bencana. Salah satu cara agar lingkungan tidak memberikan bencana bagi kita adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
http://sunghyurida4t.blogspot.com/2012/12/smpn-1-barabai-peduli-lingkungan-hidup_13.html
 Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari membersihkan sekolah kita, SMP Negeri 1 Barabai. Apabila sekolah kita bersih maka orang lainpun akan mencontoh kebiasaan baik kita dalam membersihkan sekolah. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara membuang sampah sisa-sisa plastik makanan dan botol minuman yang ada dilingkungan sekolah kita ke tempat sampah, melaksanakan kegiatan piket kelas secara teratur dan selalu melaksanakan jum'at bersih. Dan juga dapat dimulai dari penghijauan lahan, mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang berguna, dan slogan-slogan yang dibuat untuk menyadarkan setiap orang untuk peduli terhadap lingkungan. 
  Namun usaha tersebut tidak dapat mengatasi kerusakan lingkungan yang ada. Hal ini dikarenaka masih banyak orang yang belum peduli terhadap lingkungan yang sebenarnya. Mereka menganggap bahwa kerusakan lingkungan merupakan tanggung jawab pemerintah dan menganggap sudah ada lembaga khusus yang berfungsi untuk menangani hal yang berhubungan dengan lingkungan.

Arti Penting Lingkungan bagi Kehidupan

http://sunghyurida4t.blogspot.com/2012/12/smpn-1-barabai-peduli-lingkungan-hidup_13.html  Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Bayangkan, jika seekor ikan dikeluarkan dari sungai atau kolam yang merupakan lingkungan hidupnya ? Ikan tersebut akan mati bukan, Hal ini terjadi karena tidak adanya unsur-unsur lingkungan yang mendukung kehidupan ikan tersebut. Meskipun lingkungan bersifat mendukung kehidupan makhluk hidup, namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi memiliki keadaan yang baik untuk kehidupan makhluk hidup. Sebagai contoh beberapa jenis tumbuhan menggugurkan daunnya saat musim kemarau agar dapat mengurangi penguapan, sehingga pohon tersebut tidak mati karena kekurangan air. Hal-hal tersebut merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan yang beragam di muka bumi.
  Dengan kemampuan yang dimiliki, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Namun, manausia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk mengembangkan kualitas kehidupan. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggal, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai :

  1.   Media penghasil bahan kebutuhan pokok (papan, sandang, dan pangan)
  2.   Tempat bersosialisasi dan berinteraksi,
  3.   Melestarikan flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup 

1.   Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya peristiwa alam yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan, adalah sebagai berikut :

  1.   Letusan Gunung Berapi
  2.   Gempa Bumi
  3.   Banjir
  4.   Tanah Longsor
  5.   Badai atau Angin Topan

2.   Kerusakan Lingkungan karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh manusia, antara lain :

  1.   Pencemaran Lingkungan (udara, dan air)
  2.   Penebangan pohon secara ilegal

Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup     

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Selain itu, usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
1.   Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi sehingga aliran  air tidak tergenang.
2.   Mendaur ulang sampah-sampah makanan dan minuman, agar tidak mencemari lingkungan.

3.   Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang tandus dan gundul , serta melakukan sistem tebang pilih agar kelestarian hutan.
http://sunghyurida4t.blogspot.com/2012/12/smpn-1-barabai-peduli-lingkungan-hidup_13.html
 4.   Menggunakan dan menciptakan barang yang ramah lingkungan.
Hal yang dapat kita lakukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain :
1.   Membuang sampah pada tempatnya
http://sunghyurida4t.blogspot.com/2012/12/smpn-1-barabai-peduli-lingkungan-hidup_13.html
2.   Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang.
3.   Menghemat penggunaan kertas dan pensil.
4.   Menghemat penggunaan listrik, air dan BBM.
5.   Menanam dan merawat pohon disekitar lingkungan rumah, sekolah, dll.
  Meskipun demikian, dalam kenyataannya tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Kebanyakan yang terjadi malah sebaliknya, jadi upaya untuk melestarikan lingkungan hidup sulit diterapkan di masyarakat sekarang ini. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat rendah itu terlihat dari cara masyarakat menjaga kebersihan lingkungan rumah, lingkungan pasar, dan lingkungan sekolahan.

Lingkungan Hidup Mulai Jadi Pertimbangan Konsumen Properti Asia

September 17, 2013
Lingkungan Hidup Mulai Jadi Pertimbangan Konsumen Properti Asia
Lingkungan Hidup Mulai Jadi Pertimbangan Konsumen Properti Asia
Greenpeace
Soal daya beli atau keterjangkauan masih menjadi masalah utama konsumen properti di Indonesia, Malaysia, Hongkong, dan Singapura. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari hasil survei yang digagas oleh situs rumah123.com ( The iProperty Group) dengan melibatkan 30 ribu responden.Menurut Andy Roberts, GM Rumah123, ada tiga kesamaan lain yang dihasilkan dari survei tersebut. Pertama, mayoritas responden telah menghuni propertinya kurang dari lima tahun. Kedua, responden ingin membeli unit properti yang baru dikembangkan. Terakhir, jumlah responden yang mendapatkan informasi properti secara online meningkat tajam.
Survei juga menunjukkan adanya perubahan persentase pertimbangan dari harga ke lokasi ketika memutuskan membeli properti. ”Ini belum terjadi pada enam bulan sebelumnya,” ujar Andy. Satu hal lagi yang menarik bahwa soal lingkungan hidup juga sudah menjadi perhatian utama para konsumen properti.
Ketika survei sampai pada pertanyaan jenis properti apa yang paling disukai? Konsumen Indonesia dan Malaysia memilih tanah, sementara konsumen Hongkong dan Singapura memilih kondominium. YI

Update Pengetahuan Unik Versi Lingkungan

http://www.thisismemyworld.co.cc/2010/01/update-pengetahuan-umum-unik-versi.htmlLINGKUNGAN

Bagaimana cara membedakan Telur matang dan Telur mentah??

Ketika telur yang sudah matang dan yang masih mentah digaungkan jadi satu, kita tidak bisa membedakan hanya dengan melihat atau menyentuhnya! Caranya sangat sederhana. Kita hanya perlu memutar telur itu seperti memutar gasing!

Karena sudah padat, telur yang sudah direbus, akan sangat mudah berputar. Sebaliknya, karena bagian dalamnya masih berbentuk cair, telur yang masih mentah akan terus menerus bergerak sehingga sangat sulit berputar dengan seimbang.



Benarkah Kuman sangat penting??

Kebanyakan orang mengira kuman berbahaya, tapi sebenarnya kuman memiliki peran yang sangat penting di alam ini. Kuman dapat menguraikan tumbuhan dan hewan yang sudah mati, juga bisa mengubah Nitrogen di udara menjadi berbagai nutrisi bagi makhluk hidup.

Selain itu, makanan seperti acar, kaju, bir, dan yoghurt merupakan makanan yang terbentuk dari proses fermentasi. Bahkan di dalam usus manusia juga terdapat kuman untuk membantu mencerna makanan!

Apakah baju baru bisa langsung dipakai??

Baju yang baru dibeli lebih baik jangan langsung dipakai. Itu karena pembuatan baju terkadan menggunakan pewarna atau obat-obatan kimia untuk memperkuat warna baju, memberi antiracun, dan antikusut. Jadi apabila tercium bau sejenis mintak pada baju bar, itu merupakan aroma dari obat-obatan kimia.

Obat-obatan yang menempel pada baju ini berbahaya bagi kesehatan. Terutama bila bersentuhan langsung dengan kulit akan mudah menyebabkan penyakitkulit atau batuk, radang pada mata, dan penyakit lainnya. Jadi, jika membeli baju harus dicuci dulu sebelum dipakai, ya. Ini akan lebih baik untuk kesehatan!

Mengapa air memercik jika terkena Minyak panas??

Bila dipanaskan hingga 100 derajat celcius, air akan bergolak mendidih. Air yangtadinya merupakan zat cair juga akan barubah bentuk menjadi "uap air" yang merupakan gas. Ketika tetesan air masuk ke dalam minyak panas yang panasnya mencapai 160-200 derajat celcius, air akan dalam sekejap berubah bentuk dari cair menjadi gas dan memercik. Meskipun kelihatannya seperti percikan minyak, pada kenyataannya justru airlah yang memercik.


Apakah microwave tidak bisa membuat gosong makanan??

Microwave tidak akan membuat makanan gosong karena menggunakan gelombang mikro dari gelombang elektromagnetik untuk memanaskan dan merawat kandungan makanan. Setelah gelombang mikro menyuplai energi untuk makanan, molekul yang terdapat di dalam dan di luar makanan akan bergetar karena pengisapan energi.

Dalam proses ini, setiap detiknya molekul-molekul akan bergetar sebanyak 2 miliar 450 juta kali. Akibatnya, molekul bergesekan menghasilkan panas lalu masuk dan dengan cepat memanaskan makanan. Namun pada proses pemanasan seperti ini, kandungan air dalam makanan perlahan-lahan akan berkurang. Oleh sebab itu, semakin lama berada di dalam microwave, makanan akan semakin kering dan keras.

Mengapa Permen Karet dikemas dengan kertas perak??

Bahan kertas pembungkus permen karet sebenarnya bukan kertas perak, melainkan alumunium foil. Untuk mempertahankan zat-zat pengharum di dalam permen karet, melindungi dari kondisi luar seperti suhu dan kelembapan, mempercantik kemasan, dan menjaga kebersihan, permen karetdikemas dengan alumunium foil. Kalau dikemas dengan kertas biasa, pada cuaca panas permen karet ini pasti cepat mencair dan menempel di kertas.

Bagaimana Ikan Hiu melahirkan anaknya??

Ikan hiu terdiri dari berbagai spesies. Beda Spesies, bentuk telurnya juga beda. Telur ikan hiu ada yang berbentuk spiral dan ada pula yang berbentuk kantong. Selain itu, spesies yang berbeda berkembang biaknya dengan cara yang beda juga. Ada hiu yang menimpan telurnya di dalam rahim. Setelah matang, telur itu pecah, dan lahirlah si bayi hiu. Ada hiu yang bertelur di luar tubuhnya, namun ada pula yang benar- benar melahirkan seperti manusia.

Apakah ikan bisa mendengar??

Ikan juga punya telinga, tapi mereka tidak punya struktur tulang luar, hanya ada telinga dalam yang tersembunyi dalam tulang kepala sehingga kita tidak bisa melihatnya. Sebenarnya suara lebih cepat bergerak di dalam air daripada di udara. Ditambah lagi, selain telinga, garis lateral di kedua sisi tubuh ikan juga bisa bereaksi terhadapgetaran gelombang bunyi. Jadi, dibandingkan dengan manusia, ikan lebih peka terhadap suara.

Fosil Dinosaurus bagian manakah yang paling awal ditemukan??

Mantell adalah orang pertama yang pertama kali menemukan tulang dinosaurus. Tahun 1822 dia melihat di dalam sebuah batu yang dibawa pulang istrinya terselip sebuah gigi yang sangat besar. Sejak itu dia meneliti siang dan malam dan hanya bisa memastikan bahwa itu adalah hewan pemakan tumbuhan.

Pada suatu hari, dia melihat gigi yang tumbuh di rahangbawah seekor kadal besar mirip dengan gigi tersebut. Karena itu dia memutuskan untuk menamai gigi itu "gigi kadal besar", dan menunjukkannya pada dunia. Belakangan diketahui, hewan ini adalah iguanodon.

Mengapa Kuda Nil suka berendam di sungai??

Kuda nil sering berendam di air. Selain untuk melindungi kulit, alasan utamanya adalah karena tubuhnya yang berat. Dengan memanfaatkan daya apung air, gerakannya di air akan lebih gesit daripada di darat. Menariknya, keringat yang baru dikeluarkan Kuda nil awalnya bening, tapi setelah beberapa menit berubah jadi merah. Pigmen (zat warna) dalam keringatini bisa membantu Kuda nil menahan sinar Ultraviolet, dengan kata lain, merupakan minyak pelindung matahari alamiah.

Gaya Hidup Hijau Untuk Bumi Kita

Suatu kali saya naik motor, di jalan tiba-tiba melintas sebuah mobil yang tidak begitu cepat melajunya. Tidak berapa lama, kac mobil bagian depan dibuka, dan tangan penumpang yang ada di dalamnya terjulur ke luar. Dia sembari memegang sebungkus plastik snack, kemudian tidak berapa lama bungkus plastik yang saya yakini merupakan sisa makanannya ia buang begitu saja di jalan. Seperti berasa nonton pertunjukan orang-orang yang nggak punya pikiran, saya misuh-misuh dalam hati. Well, seenaknya saja kalian memperlakukan bumi yang kalian tumpangi hidupnya? Sebegitu mudahkah buang sampah sembarangan, wahai kalian?
Perbuatan seperti itu bukan hanya tampak pada jalanan saja, namun seringkali saya lihat sampah yang kita hasilkan sering dibuang begitu saja karena tidak ada tong sampah.  Kebanyakan orang yang saya lihat akan menyimpan sampahnya di kolong meja, membuangnya di tanah, dan meninggalkan sampah di sebuah tempat ketika mereka selesai bikin acara. Apakah kalian masuk kategori itu? Mungkin bisa dijawab masing-masing, dan menyadari apa yang telah dilakukan untuk bumi? Positif atau negatifkah? Merugikan atau bermanfaatkah bagi bumi?
22 April lalu, Bumi merayakan hari jadinya untuk kesekian kalinya. Yup, bumi yang kini sudah tua dan renta merayakan ulang tahunnya setiap tanggal tersebut. Dalam memperingati Hari Bumi itu, banyak yang melakukan kampanye lingkungan untuk menjaga bumi dari kerusakan. Komunitas atau organisasi peduli lingkungan menyuarakan aspirasinya, mengajak semua elemen masyarakat untuk bergaya hidup hijau agar mampu meminimalisir laju pemanasan global yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan manusia di bumi. Lalu seperti apakah gaya hidup hijau kalian?
Saya meyakini bahwa sesuatu hal yang kecil bisa berdampak besar jika dilakukan secara konsisten dan berkomitmen. Ini terjadi pada semua hal, termasuk melakukan hal-hal kecil untuk melindungi bumi. Jangan anggap remeh chargeran listrik yang sengaja tidak kalian cabut setelah mengecas handphone. Jangan anggap sebuah kewajaran jika membuang sampah sembarangan karena tidak ada tong sampah. Toh meski negara-negara berkembang memiliki andil besar dalam laju pemanasan global, toh meski aparat tetap saja membiarkan perusahaan-perusahaan menebang pohon kelewat batas, toh meski pemerintah tidak memberikan solusi terbaik dalam menanggulangi masalah lingkungan, singkirkan dulu skeptis kita terhadap hal itu. Pikirkanlah bahwa kita hidup untuk tahun-tahun berikutnya. Namun bukan saja kita yang hidup di dunia ini, tapi anak cucu kita kelak akan merasakan dampaknya. Jadi, apapun yang kalian lakukan terhadap bumi, bertanggungjawablah akan hal itu. Hal-hal kecil bisa berdampak baik bagi bumi dengan menerapkan gaya hidup hijau. Sebaliknya hal-hal remeh temeh yang tidak menjaga bumi pun akan merusak lingkungan.
Menurut saya, menerapkan gaya hidup hijau gak sulit dibayangkan kok. Disini saya mau share dengan teman-teman apa saja yang telah saya lakukan (dalam konteks gaya hidup hijau) untuk menjaga bumi. It starts from simple things guys, jadi jangan anggap itu sebagai hal yang sulit ketika dilaksanakan. Believe me, perubahan dimulai dari diri kita, dan perubahan gaya hidup hijau dimulai dari sekarang dengan melaksanakan gaya hidup hijau di bawah ini.
http/kompas.com

Aksi “Hijau” Warnai Hari Lingkungan Hidup di Pekanbaru

Puluhan aktivis yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Pekanbaru menggelar aksi teatrikal “hijau” untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup, di Kota Pekanbaru, Selasa (5/6/2012).
Aksi damai itu ditandai dengan sejumlah aktivis yang melumuri diri mereka dengan cat warna-warni di depan kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman. Aktivis yang dilumuri cat merah merepresentasikan kerusakan dan polusi, warna hitam melambangkan lahan gambut dan warna hijau merupakan gerakan cinta lingkungan.
“Perlu ada kesadaran bersama dari kita untuk menyelamatkan lingkungan, jangan sampai ikan terakhir mati, pohon terakhir ditebang, sungai terakhir tercemar, baru kita menyadarinya ketika semua sudah terlambat,” kata koordinator aksi, Abdullah Yunus. 
Dalam aksi teatrikal itu, aktivis “menghijaukan” teman-teman mereka yang awalnya berwarna merah hingga berubah menjadi hijau. Tindakan itu bermakna bahwa belum terlambat bagi masyarakat untuk melakukan perubahan memperbaiki lingkungan yang rusak.
“Hijaukan lingkungan dengan aksi hijau dari dalam diri,” kata Yunus.
Menurutnya, kerusakan hutan Riau akibat pembukaan kebun kelapa sawit yang makin tak terkendali membuat kerap terjadi kebakaran lahan gambut yang mengakibatkan kabut asap setiap musim kemarau. 
Belum lagi pembukaan hutan alam yang dikonversi menjadi perkebunan akasia membuat suhu udara di Riau makin hari semakin panas.
“Mari kita hijaukan lagi Riau, jangan hanya bisa diam dan tersenyum melihat kerusakan lingkungan dan hutan kita,” ujarnya.
Sumber: http://sains.kompas.com/read/2012/06/05/19384042
LINGKUNGAN HIDUP

Hutan
Hutan merupakan bagian penting dari lingkungan hidup.hutan terdapat di seluruh dunia dan menjadi sumber kehidupan semua mahluk hidup-
Pendahuluan
Hutan merupakan wilayah yang didalamnya terdapat pohon,semak-semak,rerumputan,sungai,dsb.hutan juga menjadi tempat berlindung berbagai macam hewan bahkan dijadikan tempat tinggal bagi manusia
Jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia
1.hutan bakau

Hutan ini biasanya tumbuh di daerah pantai contohnya di pantai timur Kalimantan,pantai cilacap,dll
2.hutan sabana

Merupakan wilayah padang rumput yang luas dan sedikit di tumbuhi pepohonan contohnya di daerah nusa tenggara

Belajar Peduli Bumi Sejak Dini Melalui Pendidikan Lingkungan


6 Votes

Permasalahan-permasalahan tentang kelestarian lingkungan hidup sekarang semakin banyak diperbincangkan karena masyarakat sudah mulai menyadari kondisi lingkungan sekitar mereka yang semakin memburuk dan terus menurun meskipun berbagai upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan telah banyak dilakukan.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa kerusakan lingkungan terus terjadi? Salah satunya disebabkan oleh tingkat kesadaran dan kepedulian yang rendah, juga ditunjang oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai pelestarian lingkungan maka perlu adanya upaya penyadartahuan kepada masyarakat sejak dini. Kenapa? Karena anak-anak khususnya pelajar sekolah (SD,SMP,SMA), akan memberikan kesempatan untuk membangun pemahaman yang mereka peroleh sendiri melalui penyelidikan pemikiran mereka sendiri. Dikaitkan dengan pengalaman langsung, para pelajar ditantang untuk menggunakan kemampuan berfikir yang lebih tinggi. Sehingga anak-anak sekolah dapat dipilih untuk menjadi target utama karena mereka mulai memasuki dunia pendidikan secara formal, masih memiliki pemikiran yang murni/polos, belum banyak dipengaruhi pendapat luar serta sudah mulai belajar mandiri. Pendidikan Lingkungan yang dilaksanakan disini tidak hanya mengenal lingkungan sekitar kita, tetapi belajar bagaimana mengetahui permasalahan dan bagaimana memecahkan permasalahan tersebut, selain itu belajar bagaimana bekerjasama dan bertanggung jawab melalui berbagai macam kegiatan.
Diskusi melatih kemampuan berpikir dan keberanian anak-anak dalam mengemukakan pendapat
Dengan adanya pendidikan lingkungan untuk anak-anak diharapkan anak-anak dapat menerapkan untuk dirinya sendiri maupun memberikan contoh bagi orang dewasa. Dimana anak-anak mulai belajar apa itu kognitif  (ketajaman pemikiran), motorik (Kepekaan gerak), dan affective (kepekaan emosi) terutama dalam hal menjaga kelestarian alam.
Mulai berkembangnya model-model pendidikan lingkungan dengan berbagai metode dan tema-tema yang menarik, pendidikan lingkungan sudah sepantasnya dikembangkan untuk mendukung upaya penyadartahuan masyarakat tentang arti penting lingkungan hidup dan kelestarian keanekaragaman hayati di bumi. Pihak-pihak terkait terutama pemerintah menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah. Sampai sekarang pendidikan lingkungan yang sudah terlaksana secara umum dilaksanakan oleh LSM-LSM dan sekolah-sekolah secara swadaya tanpa dukungan dari pemerintah. Layak kita tunggu perkembangan selanjutnya pendidikan lingkungan diseluruh wilayah Indonesia dengan atau tanpa dukungan pemerintah.
Bagaimana dengan sekolah-sekolah disekitar anda apakah sudah menerapkan pendidikan lingkungan?  Mari kita berbagi pengalaman disini.
Wayang kardus, melestarikan budaya, belajar memanfaatkan barang bekas, dan belajar tentang lingkungan dengan cerita-cerita wayang yang bertemakan lingkungan.
Belajar memanfaatkan sampah menjadi kompos
Belajar mengenal jenis-jenis tanaman alam melalui permainan warna-warni hutan
Belajar sambil bermain jaring-jaring makanan
Ikut berperan langsung dalam gerakan peduli lingkungan (penghijauan)
Dokumentasi : oleh Yayasan Kanopi Indonesia

Masalah Lingkungan Hidup Dianggap Belum Menjadi Prioritas

Written by 13/06/2013 | views: 232
http://geoenviron.blogspot.com
http://geoenviron.blogspot.com
BANDUNG, (PRLM).- Kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan dan Wagub Dedy Mizwar mendapat tantangan berat untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup dan kebencanaan di Jawa Barat. Dengan kewenangan yang dimiliki keduanya seharusnya dalam lima tahun ke depan mampu melakukan perbaikan dan penyelamatan lingkungan hidup.
“Namun kalau melihat dari visi, misi dan program Pasangan Terpilih Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, ternyata masalah lingkungan hidup dan kebencanaan di Jawa Barat bukan menjadi prioritas isu dan program yang akan dijalankan /selesaikan oleh Gubernur peride 2013-2018,” kata Direktur eksekutif Walhi Jabar, Dadan Ramdan kepada “PRLM”, Kamis (13/6/2013).
Dari 9 program prioritas yang dijanjikan oleh pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar tidak satu pun berbicara pemulihan dan pemajuan lingkungan hidup. “Celakanya, ketika Gubernur Jawa Barat tidak sensitif pada isu lingkungan dan kebencanaan, Wakil Gubernur pun tidak bisa diandalkan karena Deddy Mizwar tidak mengetahui dan memahami masalah lingkungan hidup dan kebencanaan di Jawa Barat,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat yang baru sangat minim informasi, data masalah dan pengalaman dalam menangani masalah lingkungan hidup dan kebencanaan “Masalah lingkungan dan kebencanaan yang belum terselesaiakan dan seharusnya menjadi kewenangan propinsi dan agenda prioritas kebijakan propinsi Jawa Barat ke depan. Di antaranya : masalah bencana ekologis banjir dan pencemaran yang terjadi di daerah aliran sungai Citarum, Cimanuk, Cisanggarung dan Ciliwung,” tambahnya.
Demikian juga masalah kawasan lindung Jawa Barat yang hanya terpenuhi 18 % dari total 30% yang harus disediakan. “Pengawasan dan pengendalian ruang Kawasan Bandung Utara (KBU), Bogor Puncak Cianjur (Bopuncur) dari alih fungsi yang terus membabi buta juga jadi pekerjaan berat. Pengawasan dan pengendalian pasir besi di Jabar Selatan yang tak terkendalikan dan propinsi lepas tanggung jawab termasuk praktik pertambangan pasir laut di Pantai Utara Jawa Barat,” katanya.(A-71/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

Film Indonesia dan Kampanye Lingkungan Hidup


Oleh Agusmanthono, penikmat film, tinggal di Bengkulu.
(Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Annida, sekitar setahun yang lalu :-p)

Kampanye tentang pemanasan global terus “memanas” dan “mengglobal”. Terlepas dari segala kontroversial yang masih ada, kampanye stop global warming telah memenuhi semua jenis media komunikasi publik di seluruh dunia. Mulai dari media cetak, radio, tv, dan internet. Tak ketinggalan dunia perfilman, isu-isu mengenai lingkungan hidup dan global warming juga telah menjadi tema banyak film yang diproduksi di berbagai negara di seluruh dunia belakangan ini.

Sebagai media komunikasi publik yang populer, film bisa menjadi ajang kampanye yang efektif. Salah satu sebabnya adalah karena film merupakan konsumsi semua lapisan masyarakat. Film bisa diterima di semua kalangan, mulai dari kelas atas sampai masyarakat miskin. Mulai dari yang menonton di bioskop mahal di kota besar hingga yang menyewa DVD murahan bahkan bajakan, di pelosok-pelosok kampung. Selain populer, sifat film yang audio-visual juga lebih bisa menangkap realitas dan menampilkannya secara baik kepada publik. Dengan dipadukannya dengan unsur-unsur narrative seperti plot, konflik, emosi dan sebagainya, pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih mudah diterima, bahkan terasa jauh lebih menggugah.


Dengan karakteristik demikian, tak heran jika banyak kalangan menjadikan film sebagai media pilihan utama untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan hidup dan global warming. Puluhan judul film dari seluruh dunia telah diproduksi untuk menggugah kepekaan publik terhadap isu-isu lingkungan. Komunitas-komunitas pecinta lingkungan membuat film-film dokumenter tentang bencana dan krisis yang diakibatkan oleh pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Beberapa lainnya memproduksi film-film indie yang kemudian banyak yang berhasil menyedot perhatian publik. Perusahaan film besar juga tidak ketinggalan memproduksi film-film box office yang mengangkat tema lingkungan..

Kita tentu masih ingat begitu menyentuhnya perjuangan para beruang kutub dalam film Artic Tale yang dirilis tahun lalu. Dalam film itu diceritakan bahwa kenaikan suhu yang tajam di kutub artic Kanada telah merubah pola pencarian makan para beruang kutub, hingga pada satu titik dimana mereka harus berenang ke sebuah pulau yang dihuni oleh walruss. Sang beruang jantan akhirnya membunuh seekor walruss tua yang berusaha melindungi walruss yang lebih muda. Sang beruang betina kemudian ternyata menolak makanan yang diberikan oleh beruang jantan, seolah-olah dia memiliki perasaan seperti manusia. Di akhir film tesebut diisi dengan pesan-pesan dari anak-anak sekolah yang mengkampanyekan stop global warming dengan berbagai aksi unik, termasuk diantaranya dengan mandi air panas!

Beberapa tahun sebelumnya sebuah film besar berjudul The Day After Tomorrow sempat mengguncang bioskop-bioskop di seluruh dunia. Film disaster movie ini bercerita tentang bencana besar yang melanda seluruh negara-negara di bagian utara bumi akibat sebuah badai es yang dapat membekukan permukaan bumi yang dilewatinya dalam hitungan detik. Badai tersebut terjadi akibat pengaruh panas bumi yang merusak lapisan pelindung di atmosfer. Bumi terancam mengalami jaman es kedua. Dengan visual efek dan sinematografi yang megah, film ini kemudian berhasil meraih oscar untuk beberapa kategori.

Film lain tentang global warming adalah An Inconvinient Truth (2006). Film ini mewanti-wanti bahwa kita harus berusaha mencegah kerusakan lingkungan sekarang juga jika kita masih ingin menyisakan "tempat untuk hidup" bagi anak cucu kita kelak. Sipakapa Is Not for Sale adalah sebuah judul fim tentang perjuangan masyarakat Sipakapa di Guatemala untuk menentukan masa depan kotanya antara menerima atau menolak operasi tambang di wilayah mereka melalui referendum. Film ini pernah diputar dalam Festival film bertema lingkungan "South to South film festival" yang diadakan di beberapa kota di Indonesia awal tahun yang lalu, bersama dengan beberapa film dari berbagai negara seperti film tentang suku Dayak Penang berjudul Penusa Tana dari Malaysia, The Pampas Unknown Desert (Brazil), Jonthan Brown and The Lost Penguin (Australia), The Fridge (Chechnya), dan The Last Boy Riding (Philipina).

Artis-artis di seluruh dunia pun turut heboh mengkampanyekan global warming. Aktor Leonardo Dicaprio bahkan memproduksi beberapa film dokumenter mengenai global warming, diantaranya berjudul Water Planet, The Great Warming dan Global Warming. Kabarnya film-film tersebut dapat dilihat gratis di internet. Para creator film kartun dan animasi pun tidak mau berdiam diri untuk turut ambil bagian. Beberapa judul film animasi yang pernah saya tonton mengangkat isu lingkungan hidup diantaranya adalah Madagascar, The Wild, dan Happy Feet.

Tema yang Terlupakan dalam Perfilman Indonesia

Dunia Perfilman internasional begitu gembar-gembor mengangkat isu lingkungan dan global warming ini. Lantas, bagaimana dengan perfilman Indonesia? Sedikit miris dan ironis, di negeri ini ternyata tema semacam ini belum banyak diangkat. Entah mengapa, udara yang semakin panas dan perubahan iklim yang tidak lagi teratur (yang kabarnya adalah dampak pemanasan global) tidak memberi inspirasi bagi para pegiat film di negeri ini untuk mengangkatnya menjadi tema. Alih-alih mengangkat tema lingkungan hidup, film Indonesia justru lebih banyak berkutat pada tema-tema percintaan picisan, hantu dan mistik, gaya hidup, atau eksploitasi birahi dan kampanye free seks yang dikemas dalam komedi remaja ala American Pie.

Padahal Indonesia kabarnya termasuk dalam urutan atas negara-negara terbesar penyumbang polusi lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam semakin meraja lela. Kerusakan hutan akibat illegal logging menjadi masalah pelik yang tak kunjung selesai. Tapi semua itu belum cukup menarik perhatian para pegiat film untuk diangkat menjadi tema cerita.

Hanya beberapa gelintir komunitas kecil saja yang kemudian mencoba memproduksi film-film pendek tentang lingkungan, yang mana publikasinya sendiri sangat terbatas. Padahal beberapa diantaranya memiliki kualitas yang "memadai", namun karena keterbatasan promosi dan distribusi menjadi kurang dikenal. Tahun 2004, sebuah film dokumenter produksi Indonesia mendapat penghargaan di tingkat internasional. Tanah Impian (The Dream Land) judul film tersebut. Bercerita tentang sepuluh tahun perjuangan rakyat Porsea di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, melawan perusakan lingkungan oleh PT Inti Indorayon Utama yang hadir di wilayah tersebut. Film tersebut masuk 10 besar 12th Eart Film Festival di Tokyo Jepang, mengalahkan 132 film dari berbagai pelosok dunia yang layak dinilai. Tapi di negeri ini film tersebut tidak dikenal.

Penyebab tidak mengangkatnya isu lingkungan dalam perfilman Indonesia bisa jadi karena para pegiat film masih meragukan penerimaan masyarakat terhadap tema-tema baru selain tema-tema pakem yang sudah pasti laris di atas. Para produser masih takut untuk mencoba "nyeleneh" dan berspekulasi dengan biaya produksi. Padahal, menurut hemat saya, jika para produser jeli, isu seputar lingkungan hidup bisa menjadi topik yang menjanjikan untuk diangkat dalam film. Secara, isu lingkungan ini juga sedang hangat di negeri ini. Sebuah film yang mengangkat isu yang sedang hot tentu akan menarik perhatian publik.

Selain itu negeri ini punya sumber yang sangat melimpah untuk di-eksplore, baik dari segi setting maupun dari segi cerita. Kisah-kisah inspiratif mengenai perjuangan menyelamatkan lingkungan hidup yang dilakukan oleh para penerima penghargaan Kalpataru misalnya, bukankah sangat menarik jika diangkat menjadi film? Negeri ini juga mencatat banyak kasus berkaitan dengan masalah lingkungan. Sebut saja persoalan illegal loging dan sistem jaringan yang menopangnya di belakang, pencemaran air oleh limbah pabrik, pencemaran kampung oleh limbah tambang, perusakan hutan lindung yang disengaja oleh masyarakat dan pemerintah daerah, dan lain sebagainya. Semuanya begitu menarik untuk digali dan diangkat menjadi film. Tinggal good will dari para pegiat film saja untuk melakukannya. Kita tunggu saja.


Film Islami Bertema Lingkungan?
Sejak booming film Ayat-ayat Cinta yang akan segera disusul oleh film Ketika Cinta Bertasbih dan beberapa film lainnya, geliat film Islami mulai terasa gairahnya di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Beberapa produser kemudian mulai melirik genre film yang nyaris terabaikan sepanjang sejarah perfilman kita ini. Beberapa judul seperti Kun Fayakun, Mengaku rasul, dan sebagainya mewakili fenomena ini. Namun, agar film Islami tidak sekedar menjadi tren yang hot untuk sesaat saja, kreatifitas dalam mengangkat tema cerita mutlak diperlukan. Kalau tidak, film islami bisa mentok pada tema-tema seputar cinta yang "Islami", poligami, atau kotbah yang mendikte dan "mengancam" orang agar tobat semata, yang ujung-ujungnya membuat penonton jenuh.

Sebagai agama yang mengajarkan nilai-nilai universal, Islam memberi pakem pada umatnya umatnya agar menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam. Itu artinya seorang Muslim harus menjadi sahabat bagi lingkungan dan bukan justru merusaknya. Dengan ajaran mulia ini semestinya seorang muslim juga harus peka terhadap isu-isu lingkungan. Bukankah seharusnya kepekaan tersebut dapat pula terekspos dalam sebuah film? Kita tentu berharap isu-isu seputar lingkungan ini juga dapat menjadi tema film-film Islami kita di masa yang akan datang. Semoga saja.